Tuesday, October 28, 2008

Akankah terkikis budaya yang dahulu dikenal baik?

Jaman dahulu wajib sekolah ditetapkan hanya 6 tahun, berganti jaman tuntutan agar lebih bisa mengikuti perkembangan jaman yang semakin banyak inovasi-inovasi baru,
sehingga sekarang ditetapkan wajib belajar 9 tahun (pendidikan formal) dengan harapan adanya peningkatan mutu intelektual bagi setiap penduduk.



Secara pendidikan formal pemerintah sangat mendukung untuk peningkatan mutu intelektual tiap individu sebagai penerus bangsa Indonesia yang berbudaya timur ini (sekarang masih melekat tidak ya istilah itu?).

Dalam tulisan ini penulis akan lebih menekankan kepada nilai moralitasnya saja. Dahulu orang eropa dan negara lain menyanjung tingi akan keramah tamahan budaya bangsa Indonesia yang bersahabat. Jaman semakin berkembang dalam kemajuan teknologi yang bisa mengubah kebiasaan di tiap wilayah. Dengan teknologi yang semakin canggih menjadikan semakin cepatnya suatu informasi bisa diperoleh. Sebagai salah satu contoh adalah televisi, dimana sekarang hampir seluruh keluarga di indonesia memiliki televisi. Disini peran penting pemerintah sebagai "orang tua" untuk bisa mendidik "anak-anaknya" dalam berlaku agar tetap lestari kebudayaan di Indonesia yang terkenal dengan sopan santunnya. Melalui televisi, pemerintah (badan sensor perfilman) bisa mengarahkan muatan dari acara yang tayang sehingga penonton tertanam akan nilai-nilai dalam acara televisi yang ditonton, dengan demikian berarti pemerintah mendukung pendidikan bangsa ini dalam penanaman etika.

Dilihat dari acara televisi kebanyakan sekarang ini, banyak acara yang kesannya mengesampingkan penanaman nilai moral, memang dalam layar televisi sudah diberi simbol sebagai tanda acara yang berlangsung diperuntukkan siapa (berdasar segment umur). Namun yang ada disaat acara dilihat oleh anak kecil walau di layar televisi dengan kode bimbingan orang tua, namun terkadang orang tua tidak punya waktu untuk memberikan pengertian kepada anak sehingga akan ada salah pengertian dari anak kecil yang menonton acara film ato sinetron, dalam tiap acara seharusnya tetap ada pelajaran untuk pembetulan jika memang tidak baik untuk ditiru.

Inikah citra pendidikan non formal di Indonesia sekarang ini, masyarakat tetap harus diberi informasi yang benar jika akan tetap menjaga bangsa ini yang memiliki ciri khas yang layak dipuji oleh negara lain.

No comments: